7 Sifat Unik Orang-Orang yang Masih Setia Menonton Berita Kabel Setiap Hari, Menurut Psikologi Modern
tohir78 Ketika kebanyakan orang saat ini mendapatkan informasi dari media sosial, aplikasi berita, atau notifikasi push di ponsel mereka, ada sekelompok orang yang tetap setia menonton berita kabel setiap hari. Terlihat kuno? Tidak juga. Psikologi justru melihat ini sebagai cerminan dari karakter dan nilai yang unik.
Pertanyaannya adalah, mengapa mereka tetap bertahan dengan cara lama ini? Bukan karena keterbelakangan teknologi, tapi karena cara ini memberikan mereka sesuatu yang lebih dari sekadar berita. Orang-orang ini bukan hanya penonton biasa; mereka adalah pencari makna, pemelihara rutinitas, dan pengemban nilai-nilai otentik.
Dilaporkan dari halaman Geediting, mari kita analisis lebih dalam, 7 sifat psikologis yang menonjol dari para penonton berita kabel harian, dan bagaimana ciri-ciri ini mencerminkan kekuatan batin serta pendekatan hidup yang lebih mendalam.
1. Rasa Lapar akan Informasi yang Komprehensif dan Mendalam
Di dunia yang dikuasai oleh judul singkat dan informasi cepat, penonton berita kabel justru mencari kedalaman. Mereka tidak puas dengan sepotong informasi—mereka ingin memahami latar belakang, konteks, dan implikasi dari sebuah peristiwa.
Psikolog humanistik Carl Rogers pernah berkata:
Satu-satunya orang yang terdidik adalah orang yang telah belajar bagaimana belajar dan berubah.
Inilah yang menjadi pembeda mereka. Mereka tidak hanya ingin tahu apa yang terjadi, tetapi juga mengapa dan bagaimana.
Karakter ini menunjukkan bahwa mereka memiliki:
Rasa ingin tahu yang tinggi
Tren belajar seumur hidup
Kemampuan untuk melihat berbagai sudut pandang sebelum membentuk opini
Di balik layar TV itu, mereka sebenarnya sedang mendidik diri mereka sendiri secara aktif.
2. Sangat Berorientasi pada Kebiasaan dan Struktur
Banyak dari pemirsa berita kabel memiliki kebiasaan menonton pada waktu yang sama setiap hari, misalnya pukul 6 atau 9 malam. Ini bukan sekadar menonton—ini adalah bagian dari ritual harian.
Rutinitas ini memberi:
Kestabilan emosional
Rasa kontrol dalam dunia yang kacau
Kenyamanan psikologis dari kebiasaan yang dapat diprediksi
Seperti seseorang yang setiap pagi minum kopi di tempat yang sama, menonton berita pada waktu tetap memberi jangkar mental yang menenangkan. Dalam psikologi, ini disebut sebagai ritual coping—strategi untuk mengatasi stres dan ketidakpastian hidup.
3. Memiliki Standar Tinggi terhadap Keaslian dan Kepercayaan Informasi
Di tengah lautan informasi di internet, berita palsu dan informasi yang salah menyebar lebih cepat daripada fakta. Pemirsa berita kabel cenderung lebih selektif dalam memilih sumber informasi. Mereka menaruh kepercayaan pada institusi yang sudah lama berdiri dan memiliki reputasi yang dapat dipercaya.
Menurut Abraham Maslow:
Perubahan sejati dimulai dari kesadaran diri.
Mereka memilih berita kabel karena:
Siaran tersebut disusun oleh tim editorial profesional
Ada mekanisme verifikasi dan pertanggungjawaban publik
Tidak bergantung pada algoritma viral atau clickbait
Sikap ini mencerminkan kecerdasan informasi—kemampuan untuk memilah mana yang fakta dan mana yang manipulasi. Mereka sangat peduli pada kebenaran, bahkan jika berita tersebut tidak menyenangkan.
4. Kemampuan Analitis yang Tajam dan Kritis
Menonton berita kabel secara teratur memperkenalkan penonton pada berbagai analisis, opini para ahli, serta debat terbuka. Ini membentuk pola pikir analitis dan kritis. Mereka terbiasa:
Mengidentifikasi bias
Meragukan narasi
Membedakan fakta dari opini
Setiap hari mereka melatih otot kognitif untuk berpikir logis dan terstruktur. Ini adalah bentuk latihan mental yang sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan, baik di ranah pribadi maupun profesional.
Dalam psikologi, ini dikenal sebagai "elaborative processing", yaitu pemrosesan informasi secara mendalam, yang berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan dan kestabilan emosi.
5. Memiliki Empati dan Kesadaran Sosial yang Tinggi
Saat seseorang menonton berita tentang perang, bencana alam, atau perjuangan orang di belahan dunia lain, ada satu hal yang terbangun: empati.
Psikolog Daniel Goleman menyebut empati sebagai:
Dasar dari semua kompetensi sosial yang penting.
Pemirsa berita kabel yang konsisten biasanya:
Lebih menyadari kehidupan orang lain di luar lingkup pribadinya
Lebih mudah tergerak untuk membantu
Lebih mampu memahami perspektif yang berbeda
Empati ini menjadikan mereka sebagai pendengar yang baik, pengambil keputusan yang adil, dan mitra kerja yang penuh pemahaman.
6. Menikmati Kesendirian dan Kedalaman Pikiran
Saat banyak orang menonton berita sambil menggulir ponsel, para pemirsa berita kabel cenderung menyisihkan waktu khusus untuk mendengarkan berita dengan penuh perhatian. Ini adalah momen yang tenang, reflektif, dan pribadi.
Psikolog Carl Jung mengatakan:
Kesendirian bukan tentang kesepian. Ia adalah ruang di mana ide-ide tumbuh.
Bagi para penonton berita kabel, waktu menonton bukan hanya untuk mendapatkan informasi—tetapi juga untuk merenungkan dan menyusun pemahaman pribadi.
Sikap ini menunjukkan bahwa mereka:
Tidak takut sendirian
Menghargai momen refleksi pribadi
Lebih intuitif dan introspektif
Mereka memahami bahwa keheningan terkadang diperlukan agar dapat mendengar dengan jelas suara hati dan dunia.
7. Ketahanan Mental yang Kuat dalam Menghadapi Kehidupan
Berita tidak selalu menyenangkan. Ada bencana, konflik, ketidakadilan. Tapi para penonton berita kabel tidak lari dari realitas ini—mereka menghadapinya secara langsung.
Dalam psikologi, ini disebut sebagai ketangguhan—kemampuan untuk:
Mengelola tekanan mental
Tetap tenang dalam ketidakpastian
Beradaptasi dengan situasi sulit
Pemirsa berita kabel memiliki ketahanan batin yang kuat karena:
Mereka terbiasa melihat kenyataan pahit secara terus-menerus
Mereka memprosesnya dengan tenang, tidak reaktif
Mereka belajar menyeimbangkan antara kepedulian dan ketegasan
Mereka tahu, dunia tidak sempurna, tapi masih layak diperjuangkan.
Banyak orang mungkin memandang menonton berita kabel setiap hari sebagai kebiasaan biasa. Tapi jika kita lihat dari sudut pandang psikologi, kebiasaan ini mencerminkan sejumlah sifat dan nilai yang sangat kuat dan bermakna.
Orang-orang ini mengajarkan kita bahwa tetap terhubung dengan realitas, menjaga akal sehat, dan peduli pada kebenaran bukanlah hal yang kuno—tapi kekuatan langka di zaman yang serba cepat dan dangkal.
Kali berikutnya ketika Anda melihat seseorang sedang fokus mendengarkan berita kabel di sudut ruang keluarga, ingatlah—mereka mungkin sedang merawat jiwa mereka, bukan hanya mencari informasi.
Jika Anda termasuk orang yang masih menyukai berita kabel, mungkin sekarang Anda lebih memahami alasannya. Dan jika belum, mungkin ini saatnya mencoba mendekati sumber informasi yang lebih stabil, netral, dan mendalam.
Karena pada akhirnya, bukan seberapa cepat Anda tahu, tapi seberapa dalam Anda memahami. Dan pemahaman itu—seperti kata pepatah Jawa—adalah cahaya yang tak pernah padam.
Komentar
Posting Komentar