CEO OpenAI Mengatakan Tidak Boleh Percaya Sepenuhnya pada ChatGPT, Gunakan Akal Sehat dalam Menyikapi Jawaban AI
Tohir78CEO OpenAI, Sam Altman, memberikan peringatan penting kepada jutaan pengguna ChatGPT di seluruh dunia: jangan sepenuhnya percaya pada jawaban AI.
Pada episode perdana podcast resmi OpenAI, Altman mengakui bahwa meskipun ChatGPT terlihat cerdas, sering kali menghasilkan informasi yang salah tetapi terdengar meyakinkan.
Phenomena ini disebut "hallucination", di mana chatbot menyampaikan data yang tidak akurat seolah-olah benar.
Altman menekankan bahwa ChatGPT tidak memahami topik secara utuh, melainkan hanya meniru pola bahasa dari data pelatihannya.
Oleh karena itu, ia menyarankan pengguna untuk memverifikasi kembali setiap informasi penting yang diberikan oleh AI, terutama untuk kebutuhan seperti pendidikan, kesehatan, hingga keuangan.
"ChatGPT adalah alat bantu, bukan pengganti akal sehat kita," katanya dengan tegas.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas jawaban AI dari pengaruh iklan dan bisnis agar kepercayaan publik tidak runtuh.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DI SINI ]
Apa Itu 'Hallusinasi' dalam ChatGPT dan Mengapa Ini Penting Diketahui?
Bagaimana AI bisa salah tetapi terdengar benar?
Altman menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan kecerdasan buatan adalah fenomena yang disebut "hallucination".
Dalam konteks AI, istilah ini tidak merujuk pada imajinasi seperti manusia, tetapi kesalahan informasi yang dihasilkan oleh AI, yaitu ketika chatbot menyampaikan sesuatu yang tidak benar secara fakta, tetapi disampaikan dengan gaya bahasa yang sangat meyakinkan.
"Orang-orang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap ChatGPT, yang sebenarnya cukup mengejutkan, karena AI masih sering 'berhalusinasi'," kata Altman.
Peristiwa ini menjadi masalah serius, terutama jika ChatGPT digunakan untuk kepentingan penting seperti pendidikan, penelitian, kesehatan, atau keuangan.
Ketika pengguna menerima informasi yang salah dari AI dan menggunakannya tanpa diverifikasi, dampaknya bisa fatal.
Apakah ChatGPT Bisa Dipercaya Sepenuhnya?
Mengapa kita tetap perlu akal sehat saat menggunakan AI?
ChatGPT bekerja berdasarkan model bahasa yang memprediksi kata berikutnya dari data yang telah dipelajari, bukan dari pemahaman konteks atau pengetahuan sebenarnya.
Oleh karena itu, meskipun jawaban yang diberikan sering terasa logis dan akurat, ChatGPT tidak benar-benar "memahami" isi percakapannya.
Altman membandingkan penggunaan ChatGPT seperti menggunakan kalkulator atau kamus.
Alat bantu ini berguna, tetapi bukan pengganti akal manusia.
Teknologi AI belum sempurna dan terus berkembang.
"Teknologi ini belum benar-benar bisa diandalkan 100 persen. Kami harus jujur dan terbuka tentang hal itu," kata Altman.
Bagaimana Sebaiknya Kita Menggunakan ChatGPT?
Bisa membantu, tetapi tetap harus dikonfirmasi
Dalam podcast berdurasi 40 menit itu, Altman mengajak pengguna untuk memanfaatkan ChatGPT sebagai alat bantu, bukan sumber kebenaran tunggal.
ChatGPT bisa sangat membantu untuk keperluan menulis, belajar, merangkum informasi, atau menjawab pertanyaan.
Namun, informasi yang diberikan tetap perlu diverifikasi melalui sumber yang dapat dipercaya.
"ChatGPT adalah alat bantu, bukan pengganti akal sehat kita," tegas Altman.
Pernyataan ini mencerminkan upaya Altman untuk membangun budaya penggunaan AI yang kritis, bertanggung jawab, dan tidak mengandalkan teknologi secara buta.
Apakah ChatGPT Akan Menyertakan Iklan atau Fitur Berbayar?
Apa risiko jika jawaban AI bisa "dibeli"?
Selain membahas masalah etika penggunaan AI, Altman juga menyentuh kemungkinan monetisasi ChatGPT di masa depan, seperti melalui iklan atau fitur premium.
Namun, ia menekankan pentingnya transparansi dalam penerapannya.
"Jika jawaban ChatGPT terpengaruh oleh siapa yang membayar lebih, itu akan menghancurkan kepercayaan pengguna," katanya.
Menurutnya, kepercayaan adalah aset terbesar dalam pengembangan teknologi AI.
Jika AI mulai menyajikan informasi berdasarkan kepentingan komersial, maka kredibilitas teknologi itu sendiri akan runtuh.
Apa Pesan Humanis di Balik Peringatan Ini?
Di balik teknologi, ada tanggung jawab moral
Pesan Altman bukan sekadar peringatan teknis.
Ia menyerukan pentingnya etika dan kesadaran dalam penggunaan teknologi canggih.
Di balik kemajuan AI yang mengagumkan, terdapat potensi bahaya jika penggunaannya tidak disertai dengan akal sehat, verifikasi, dan sikap kritis.
Sebagai tokoh yang berada di tengah pengembangan AI global, Altman tidak hanya menjual kemajuan produknya.
Ia juga mendorong terciptanya budaya digital yang sehat di mana manusia tetap memegang kendali atas teknologi, bukan sebaliknya.
Dengan semakin luasnya penggunaan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari, pesan dari Sam Altman ini menjadi pengingat penting, secerdas apa pun teknologi, akal sehat manusia tetap harus memimpin.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pernyataan Mengejutkan Bos OpenAI, Jangan Terlalu Percaya ChatGPT
• Baca Berita Terbaru Lainnya di BERITA GOOGLE
• Dapatkan Berita Viral Melalui Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Komentar
Posting Komentar