Tohir78 – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur bersama Satgas Pangan Polres Belitung Timur berencana meningkatkan pengawasan distribusi dan memperketat penyaluran gas elpiji 3 kilogram (kg) agar tepat sasaran.
Langkah ini salah satunya untuk mencegah terjadinya praktik penimbunan elpiji oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Bagian Ekonomi, Pembangunan dan Sumber Daya Alam (Ekbang) Setda Belitung Timur, Tri Astuti Ramadhani Haliza mengimbau warga yang menemukan praktik penimbunan atau penyimpangan distribusi agar segera melaporkan kepada pihak berwenang.
Kepedulian dan kesadaran kolektif sangat penting.
"Kita harus menggunakan subsidi sesuai fungsinya agar tidak terjadi kelangkaan yang berkepanjangan," kata Tr Astuti dalam rilis yang diterima Tohir78, Selasa (8/7/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli gas di pangkalan resmi berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, tidak tergoda oleh harga tinggi dari penjual eceran yang tidak resmi.
"Dengan membeli melalui jalur resmi, masyarakat turut membantu menstabilkan pasokan dan harga di lapangan. Intinya jangan melakukan pembelian berlebihan," kata Tri Astuti.
Ia mengatakan pemerintah bersama Satgas Pangan Polres Belitung Timur juga berencana meningkatkan pengawasan distribusi dan memperketat penyaluran agar tepat sasaran.
Pemkab Belitung Timur telah menggelar rapat dan evaluasi pendistribusian BBM serta elpiji di Ruang Rapat Kantor Bupati Belitung Timur, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (7/7/2025).
Rapat yang dibuka oleh Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar ini sebagai upaya dalam menyikapi keluhan masyarakat mengenai masalah kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di beberapa kecamatan di Kabupaten Belitung Timur.
Khairil mengimbau masyarakat Belitung Timur untuk lebih bijaksana dalam menggunakan gas bersubsidi dan tidak melakukan pembelian di luar peruntukannya.
Gas 3 kg disubsidi oleh pemerintah, sebagian besar kebutuhannya diperuntukkan bagi rumah tangga kurang mampu serta pelaku usaha mikro.
"Jadi utamakan yang berhak dulu karena kuotanya ini terbatas, demi menjaga ketersediaan bagi yang benar-benar membutuhkan," kata Khairil.
Menurutnya, kelangkaan elpiji 3 kg dapat disebabkan oleh pola distribusi maupun praktik pembelian yang melebihi kebutuhan.
Ia menegaskan Pemkab Belitung Timur terus berupaya berkoordinasi dengan Pertamina, Satgas Pangan Polres Belitung Timur, sejumlah agen, serta pangkalan gas.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi gas elpiji berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Marilah kepada seluruh pihak, baik jajaran camat, kepala desa dan seluruh pihak terkait serta masyarakat untuk turut mengawasi pendistribusian gas di sekitar kita," kata Khairil dalam rapat.
Sebelumnya, warga Manggar, Kabupaten Belitung Timur mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon.
Evi, seorang pemilik rumah makan di Manggar misalnya mengungkapkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Ia mengaku sudah dua minggu ini kesulitan mendapatkan elpiji untuk kebutuhan usahanya.
Padahal setiap minggu membutuhkan hampir 12 tabung gas untuk dapat memasak bahan dagangannya setiap hari.
"Kami menjual lauk setiap hari, dalam seminggu membutuhkan hingga 12 tabung gas.
"Tapi dua minggu ini stok makin susah," kata Evi kepada Tohir78, Selasa (8/7/2025).
Kekurangan gas elpiji 3 kg ini bukanlah hal pertama yang dialaminya.
Menurutnya pemerintah belum juga mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Akibat adanya kelangkaan gas elpiji ini, ia khawatir kegiatan usaha pelaku UMKM tidak dapat berjalan seperti biasanya.
"Gas itu sudah menjadi kebutuhan utama bagi kami para pedagang kecil, bahkan kami membayar di atas harga yang seharusnya.
Kadang Rp23-25 ribu per tabung.
"Kami hanya khawatir usaha kami tidak bisa berjalan karena gas langka," katanya.
Ia berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait segera menangani masalah ini.
Termasuk turun langsung ke lapangan menangani masalah ini agar distribusi elpiji di Belitung Timur lebih merata dan adil.
(Tohir78/Yunita Karisma Putri)
Komentar
Posting Komentar