
JAKARTA, Tohir78 - Polisi memeriksa tiga saksi terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketiga saksi tersebut meliputi pemilik dan pengelola kos serta saudara ADP.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV atau kamera pengawas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Sudah ada dua (CCTV) yang kita periksa, cuma masih belum, masih biasalah gambarannya. Karena kan kebetulan CCTV-nya juga masih pakai MMC atau kartu memori yang langsung dari kameranya, jadi kita periksa satu-satu karena terpotong ya," kata Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, dalam keterangan yang diterima Tohir78 , Rabu (9/7/2025).
Dari keterangan saksi-saksi, kata Rezha, belum ada informasi yang menunjukkan keterlibatan pihak lain.
Sebelum ditemukan meninggal, ADP terlihat menjalani aktivitas rutin seperti biasa, pergi bekerja dan kembali ke kosan. Keterangan ini diperkuat oleh penjaga kos dan rekan kerja ADP.
"Rutinitas beliau sama dengan keterangan teman sekantornya. Jika dia hanya sampai ke kantor pagi, lalu pulang, makan, selesai," kata Rezha.
Mengenai barang bukti, polisi menyita kantong plastik, lilitan lakban, dompet dan identitas korban, serta pakaian dan bantal yang digunakan ADP saat jasadnya ditemukan.
Mengenai pita yang awalnya membungkus wajah korban, polisi akan menyelidiki sidik jari yang mungkin tertinggal di permukaan benda tersebut.
"Nanti kita bawa ke lab karena masih mengumpulkan alat bukti-alat buktinya dulu, arahnya kemana gitu. Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari korban itu," katanya.
Di kamar korban, polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung. Namun, belum ada informasi pasti tentang apakah ADP memiliki riwayat penyakit tertentu.
"Jika dari pemeriksaan awal kita belum mendalam mengarah ke sana," tambahnya.
Rezha mengatakan, istri ADP yang sebelumnya berada di Yogyakarta telah tiba di Jakarta pada Selasa (8/7/2025) sore. Namun, hingga kini polisi belum meminta keterangan mendalam dari istri korban.
"Kita hanya bertanya mengenai identitas istrinya saja. Untuk pemeriksaan dalam, maaf, kita juga memahami, belum juga," kata Rezha.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP, polisi akan terus melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan, saksi-saksi tambahan, dan rekan kerja korban di Kementerian Luar Negeri.
"Hanya saja belum kita lakukan perlahan. Beberapa saksi masih kita tanyakan dulu," kata Rezha.
Sementara jenazah ADP kini telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi.
Sebelumnya dilaporkan, ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Penemuan jasad ADP berawal dari laporan warga pada pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas tempat tidur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut," jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Selasa (8/7/2025).
ADP dikenal sebagai warga asli Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Polisi menemukan sejumlah hal yang mencurigakan terkait kasus kematian ADP yang hingga kini masih menjadi misteri.
Komentar
Posting Komentar