KNKT Mengungkap Detik-Detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Mesin Normal, Tidak Ada Hujan

bali.Tohir78 , JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ) masih bekerja mengungkap penyebab KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, Rabu (2/7) malam.

KNKT masih meminta keterangan para saksi, baik penumpang maupun awak kapal yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

Berdasarkan keterangan para saksi, terungkap kronologi awal kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya .

Fakta itu diungkap KNKT saat Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (8/7) kemarin.

Menurut Pelaksana tugas Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT Anggiat PTP Pandiangan, KMP Tunu Pratama Jaya mulai proses pemuatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada Rabu (2/7) malam pukul 22.15 WIB.

Pada pukul 22.45 WIB, proses pemuatan selesai dilakukan.

Pada pukul 22.51 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya mulai berangkat ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Ketika kapal berangkat, tidak ada anomali atau kemiringan atau keadaan yang tidak biasa.

Mesin beroperasi dengan normal, visibilitas atau jarak pandang juga cukup baik, tidak ada hujan dan tidak berkabut," kata Anggiat PTP Pandiangan dilansir dari Antara.

Kurang lebih 30 menit perjalanan laut, petugas di pintu masuk, merasakan kemiringan kapal ke sisi kanan.

Kepala mesin dan abdi mesin melihat air laut masuk ke ruang mesin melalui pintu ruang mesin.

Kurir minyak yang juga berada di ruang mesin melihat hal yang sama.

Jadi kami konfirmasi antara informasi yang kami terima dari petugas jaga dan petugas bahan bakar.

"Mereka mengatakan hal yang sama," kata Anggiat.

Petugas mesin segera berlari keluar dari ruang mesin, sementara perwira jaga memerintahkan awak kapal untuk membantu penumpang menggunakan pelampung dan persiapan evakuasi.

Kapten yang sedang beristirahat saat itu segera dibangunkan oleh perwira jaga.

Kapten kemudian mengambil alih kemudi dan mengirimkan berita bahaya di frekuensi radio 16.

Kendaraan di bagian belakang kapal ikut bergerak dan menumpu ke sisi kanan.

Ini menyebabkan kapal semakin miring ke sisi kanan.

Pada awalnya dalam keadaan masih perlahan-lahan kemudian semakin cepat.

"Beberapa menit setelah panggilan darurat, kapal mulai tenggelam dengan kondisi buritan atau bagian belakang kapal tenggelam terlebih dahulu sambil miring ke kanan," katanya.

Beberapa kapal lain yang berada di dekat lokasi kejadian kesulitan untuk membantu evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya karena kondisi gelap.

Kapal Gilimanuk I dan Tunuh Pratama 3888 yang juga berada di sekitar lokasi mencoba mengarahkan lampu ke arah Tunu Pratama Jaya, tetapi kesulitan untuk mengenali objek yang terapung.

KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 kendaraan akhirnya tenggelam di Selat Bali.

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada pukul 23.35 WIB di koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E. (lia/JPNN)

Komentar