Pelari, Latihan Rutin Bukan Jaminan Bebas Cedera, Tetap Ingat Metode RICE, Ya

Tohir78, BANDUNG - Pocari Sweat Run Indonesia 2025 segera tiba! Sebelum berlari, para pelari perlu mempersiapkan diri secara fisik dan mental, termasuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti cedera.

Cedera bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, jadi penting untuk memahami cara penanganan awal dengan tepat. Dengan begitu, pelari bisa tetap aman, nyaman, dan fokus hingga mencapai garis finish.

Sebagai permulaan, para pelari perlu memahami penyebab cedera saat berlari. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, M.M.R.S menjelaskan, pada pelari, cedera yang sering terjadi disebabkan oleh beberapa hal, seperti baru pertama kali berlari, tidak melakukan pemanasan, atau memaksakan diri untuk berlari terlalu cepat.

Area yang paling sering terkena cedera adalah lutut, betis, dan telapak kaki.

"Untuk menghindari cedera, para pelari disarankan untuk selalu melakukan pemanasan agar otot siap digunakan saat berlari. Namun, jika cedera tetap terjadi saat berolahraga, Anda dapat mengikuti tips dari Dr. Alvin dengan menerapkan metode RICE: Rest (Istirahat), Ice (Es), Compress (Tekan), dan Elevate (Angkat)," kata Dr. Alvin.

Jika pelari merasa tidak nyaman saat berlari, segera lakukan Istirahat dengan melewatkan tubuh agar cedera tidak semakin parah.

Setelah itu, lanjutkan dengan Ice, dengan menempelkan es pada area cedera selama 15–20 menit setiap 3–4 jam.

Gunakan kain tipis sebagai alas agar es tidak langsung menyentuh kulit dan untuk mencegah risiko pembekuan.

Langkah berikutnya adalah Compress, yaitu membungkus area cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.

Pastikan balutan tidak terlalu ketat, dan segera longgarkan jika muncul mati rasa, kesemutan, perubahan warna kulit menjadi kebiruan, atau nyeri yang semakin parah.

Terakhir, lakukan Elevate dengan memposisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung.

Cara ini membantu mengurangi pembengkakan secara efektif.

"Metode RICE efektif untuk menangani cedera olahraga ringan. Agar hasilnya optimal, metode ini sebaiknya diterapkan sesegera mungkin setelah cedera terjadi, lalu dilanjutkan selama 24 hingga 36 jam pertama," kata Dr. Alvin.

Pada kondisi tertentu, cedera yang dialami dapat bersifat lebih serius dan tidak menunjukkan perbaikan meskipun metode RICE telah dilakukan dengan benar.

Untuk mencegah cedera semakin parah, dr. Alvin Danio Harta Da Costa, Sp.OT, Subsp.CO (K), seorang Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olahraga di Mayapada Hospital Bandung, menyarankan para pelari untuk segera memeriksa diri.

"Segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis jika pelari mengalami nyeri yang semakin parah, pembengkakan, benjolan atau perubahan bentuk pada area cedera, sendi berbunyi saat digerakkan, tubuh terasa lemah hingga kesulitan beraktivitas dan menopang badan, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernapas, atau demam," jelasnya.

Memahami metode RICE seperti yang dijelaskan oleh dr. Alvin Wiharja dan dr. Alvin Danio adalah langkah penting dalam menjaga kesiapan fisik sekaligus menghadapi risiko cedera saat berlari.

Menjelang Pocari Sweat Run Indonesia 2025, Mayapada Hospital, sebagai Official Medical Partner, siap mendukung kesiapan Anda untuk #saferunning dengan berbagai layanan pendukung, mulai dari layanan MCU Runner, VO2 Max, hingga Konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam.

Sebagai inisiatif untuk #secureMYstep, Mayapada Hospital juga menyediakan penilaian kesehatan mandiri yang berisi beberapa pertanyaan mengenai kondisi dan riwayat kesehatan.

RS Mayapada juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), yang menawarkan akses layanan komprehensif mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional serta fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

Mengatur janji temu dengan dokter di SITPEC Mayapada Hospital juga dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi MyCare, yang dapat membantu menentukan jadwal pemeriksaan, konsultasi dokter, hingga mengakses layanan gawat darurat dengan mudah.

Aplikasi ini juga memiliki fitur Artikel Kesehatan & Tips yang berisi tips dan informasi seputar lari, serta fitur Kesehatan Pribadi, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Indeks Massa Tubuh (BMI).

Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan poin reward berupa diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Komentar